- Persib Bandung Amankan Tiket Semifinal, Kalahkan Persebaya Surabaya (3-2)
- Tawuran Pelajar di Sukabumi Berujung 1 Orang Tewas, 2 Luka-Luka
- Bapak di Blitar Perkosa Anak Kandungnya, Nafsu Usai Nonton Sinden Joget
- Pemerintah Siapkan Rp41,8 T KUR bagi Alumni Kartu Prakerja
- Update Korban Banjir NTT: 174 Meninggal, 48 Hilang
- KPK Akan Lakukan Rotasi, Cegah Terulangnya Pencurian Barang Bukti
- Dalam RKUHP Ujaran Kebencian di Medsos Dipidana 18 Bulan
- Jubir Satgas Covid-19: Nekat Mudik, Harganya Nyawa
- Tantang New Delhi, AS Kirim Kapal Perang ke ZEE India Tanpa Izin
- Polda Jabar Sebut Olah TKP Empat Tangki Tak Ganggu Operasional Kilang Balongan
- Disparbud Jabar Gelar Produk Ekonomi Kreatif 2021
- Rumah di Wonoagung Pasca Gempa Malang Rata dengan Tanah
- Korban Gempa Bumi di Jawa Timur Terus Bertambah
- BNPB: Korban Gempa 6 Orang Tewas dan 1 Luka Berat
- BBPLK Bandung Targetkan Minimal 70 Persen Peserta Pelatihan Terserap oleh Industri
Perubahan Tubuh Wanita yang Terjadi saat Menopause

Menopause adalah bagian normal dari perjalanan hidup wanita. Wanita dikatakan mengalami menopause setelah tidak haid selama 12 bulan berturut-turut.
Menopause juga dikenal sebagai mati haid. Usia menopause wanita kebanyakan mulai pertengahan usia 40 tahun sampai pertengahan 50 tahun.
masa menstruasi wanita biasanya rentan mengalami beberapa perubahan pada kondisi rambut dan kulit karena fluktuasi hormon.
Baca Lainnya :
- Tantangan Pengelolaan SDM di Era Industri 4.0.0
- Sambut HUT Ke-17, PD KBPP POLRI Jabar Gelar Silaturahmi 0
- 8 Jenazah Direlokasi dari Tebing yang Terkena Longsor 0
- 4.322 Ribu Botol Miras di Rumah Mewah Bandung Disita Polisi0
- KRI Soeharso Melanjutkan Angkut 68 WNI Diamond Princess0
Adanya perubahan kulit dan rambut di masa menopause sebenarnya hal yang wajar terjadi. Pasalnya, hormon estrogen menurun dengan drastis di masa menopause. Estrogen meningkatkan retensi air dan kekenyalan di kulit.
Ketika estrogen turun, beberapa molekul yang membantu menjaga kelembapan kulit pun menghilang. Estrogen juga berkontribusi pada pertumbuhan rambut. Tanpa hormon estrogen yang mencukupi, rambut bisa menipis.
Berikut beberapa perubahan yang kerap terjadi saat menopause:
Sebelum mati haid, beberapa tanda- tanda menopause pada wanita seperti siklus haid jadi tidak lancar, bisa lebih lama atau lebih cepat. Selain itu, beberapa wanita juga merasakan haidnya jadi lebih berat atau ringan ketimbang biasanya.
Menopause bisa terjadi lantaran fungsi indung telur (ovarium) menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan fungsi indung telur ini memengaruhi turunnya produksi hormon kewanitaan yakni estrogen dan progesteron.
Efek menopause pada sistem reproduksi
Menopause atau berhentinya siklus menstruasi juga berarti tubuh berhenti memproduksi sel telur untuk pembuahan. Tanpa pelepasan sel telur yang siap dibuahi setiap bulan, wanita tidak bisa hamil lagi. Selain itu, penurunan hormon estrogen juga bisa menyebabkan vagina lebih kering, susah terangsang, dan gairah seksual menurun.
Tapi, jangan khawatir. Rasa tidak nyaman saat berhubungan seks tersebut bersifat sementara. Rutin Bercinta Setiap Minggu Bisa Menunda Menopause
Efek menopause pada sistem endokrin
Sistem endokrin termasuk hormon yang bertanggung jawab mengatur organ reproduksi wanita. Termasuk mengendalikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya hormon estrogen membuat wanita kerap merasa kegerahan dan mudah berkeringat, terutama di malam hari.
Kondisi yang bikin tak nyaman dan terkadang susah tidur ini bisa bertahan selama beberapa tahun setelah menopause. Untuk mengatasi rasa tak nyaman sebagai efek menopause pada sistem endokrin, wanita perlu mengurangi kafein dan minuman panas.
Tak hanya itu, menopause juga bisa membuat tubuh menyimpan lebih banyak energi. Dengan begitu, proses pembakaran kalori dan lemak tidak berjalan optimal. Akibatnya, wanita yang menopause rentan mengalami kenaikan berat badan.
Efek menopause pada sistem saraf
Menopause dapat memengaruhi sistem saraf, termasuk bagian yang mengatur suasana hati. Perubahan hormon bisa membuat suasana hati berubah-ubah, dari bahagia lalu mendadak sedih. Wanita yang menopause juga bisa jadi murung atau mudah tersinggung.
Selain itu, menopause terkadang juga membuat wanita gampang lupa. Jika perubahan suasana hati mengarah pada gangguan kecemasan atau depresi, ada baiknya wanita berkonsultasi ke dokter.
Efek menopause pada sistem ekskresi
Penurunan kadar estrogen dapat membuat kontrol kandung kemih tidak optimal. Saat menopause, wanita bisa lebih susah menahan kencing sehingga terkadang sedikit mengompol saat tertawa, berolahraga, atau bersin.
Selain itu, wanita juga cenderung sering kencing. Dampaknya, beberapa orang jadi susah tidur di malam hari.
Efek menopause pada sistem kardiovaskular
Hormon estrogen secara alami memberikan efek melindungi pembuluh darah kardiovaskular. Saat produksi estrogen menurun, risiko penyakit kardiovaskular juga jadi meningkat.
Kadar estrogen yang rendah dalam tubuh wanita juga memengaruhi kadar kolesterol. Sehingga, risiko penyakit jantung dan stroke terkait kolesterol jadi meningkat.
6. Efek menopause pada tulang, otot, dan sendi
Menopause membuat kepadatan tulang wanita menurun. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko patah tulang dan penyakit osteoporosis. Selama menopause, wanita juga kehilangan massa otot lebih tinggi ketimbang sebelum menopause.
Selain itu, sendi wanita yang menopause juga kerap kaku dan sakit. Untuk meminimalkan risiko efek menopause pada tulang, otot, dan sendi, wanita disarankan untuk rutin berolahraga.
Efek menopause pada sistem Kolagen
Kendur dan kehilangan kekenyalan Kolagen adalah protein yang menyatukan jaringan tubuh. Saat estrogen turun, produksi kolagen kulit juga menurun. Hilangnya kolagen mengakibatkan kekencengan dan kekenylan kulit berkurang. Untuk mengatasinya, perbanyaklah mengonsumsi suplemen kolagen atau makanan berkolagen tinggi seperti kaldu tulang.
Efek menopause pada sistem Estrogen
Jerawat Kadar estrogen yang turun drastis saat menopause juga bisa menyebabkan jerawat. Jika Anda mengalaminnya, hindari menggunakan produk jerawat dengan bahan kimia sembarangan. Banyak produk jerawat di di toko mengandung bahan kimia terlalu tinggi dan bisa membuat kering kulit.
Untuk mengatasinya. gunakan saja pembersih wajah dengan bahan lembut yang mengandung asam salisilat. Jika produk yang dijual bebas tidak berfungsi, temui dokter kulit Anda untuk mendapatkan obat terbaik.
Efek menopause pada sistem Estrogen
Rambut rontok dan menipis Estrogen meningkatkan pertumbuhan, kepadatan, dan volume rambut. Ketika kadar estrogen menurun, rambut pun bisa menipis dan rentan rontok. Hal inilah yang bisa terjadi pada wanita yang berada di masa menopause. Untuk mengatasinya gunakan sampo yang lembut dan melembapkan.
Bagi Anda yang memiliki tipe kulit kepala kering sebaiknya hindari keramas terlalu sering. Untuk kulit kepala berminyak, Anda perlu rutin keramas setiap hari. " []