- Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan
- Uang Pensiun PNS Bakal Lebih Besar, Ini Bocorannya
- Pelaku Pelecehan Seksual kepada Istri Isa Bajaj Terancam 10 Tahun Penjara
- Biden Resmi Menjabat, RI Berharap Hubungan dengan AS Menguat
- Jadi Kapolri, Listyo Sigit Diyakini Langsung Bergerak Cari Kabareskrim Baru
- Rencana Listyo Sigit Hapus Tilang di Jalan Mendapat Respons Positif
- Muncikari Penjual Janda secara Online Diringkus di Banyuwangi
- Keponakan Luhut Calon Kuat Bos SWF Dana Abadi RI
- 3 Petinggi Sunda Empire Tetap Divonis 2 Tahun Penjara
- Dalami Suap Proyek di Indramayu, KPK Panggil 4 Legislator Jawa Barat
- Dugaan Korupsi di PG Djatiroto PTPN XI Jember Masuk Tahap Penyidikan
- MAKI Lacak Harun Masiku di Dua Negara, Minta KPK Terbitkan Red Notice
- BMKG Sebut Gempa Dahsyat Sulut 7,1 SR Akibat Subduksi Lempeng Filipina
- Klarifikasi Kasus Pencemaran Nama Baik, 1 Wartawan Dipanggil Ditreskrimum Polda Jabar
- 25 Tapping Box Dipasang di Rumah Makan dan Restoran, Hindari Kebocoran Pajak
Kunjungan ke Baduy tak Ditutup, Hasil Musyawarah Adat

LEBAK -- Isu penutupan kegiatan
wisata ke pemukiman Suku Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten dibantah melalui
musyawarah adat masyarakat Baduy yang digelar Jumat (11/7). Hal ini dibenarkan
oleh Kepala Desa Kanekes Jaro Saija yang menyebut isu penutupan kunjungan ke
wilayahnya bukan permintaan Suku Baduy.
Saija mengatakan Suku Baduy tidak
akan menutup diri dari kunjungan orang luar seperti yang diisukan. Menurutnya,
memutus tali silaturahmi dengan menutup kegiatan kunjungan orang luar bukanlah
kebiasaan Suku Baduy.
"Kalau ditutup lebih ripuh
(repot), satu masalah ekonomi, kedua persahabatan bisa putus. Kalau Saba
(silaturahmi) ditutup berarti menutup silaturahmi, bisa pecah belah dan jadi
bumerang," jelas Saija, Sabtu (11/7).
Baca Lainnya :
- Firli Minta KPU Sanksi Kepala Daerah Pencitraan Bansos0
- Pasal-Pasal Terkait Pers Dicabut dari RUU Cipta Kerja0
- Heboh Mobil Wapres Isi Bensin di Pinggir Jalan0
- Lebih Murah dari Pertamini, 30 SPBU Mini Pertamina Kini Hadir di Jawa Barat0
- Jepang Rancang Jet Tempur Siluman Baru, Hadapi Ancaman China0
Adanya isu penutupan kunjungan ke
pemukiman Suku Baduy dikatakannya diajukan oleh orang lain di luar warga Baduy.
"Kejadiannya pihak ketiga yang mengaku dari lembaga adat bahwa akan diubah
seperti itu, tidak tahu asalnya, tidak tahu artinya kok ujug-ujug mau dirubah,"
katanya.
Bagi pihak ketiga yang mengawali
isu ini, Saija menuturkan akan memanggil pihak terkait dan meminta keterangan
dari yang bersangkutan. Menurutnya, wacana atau permintaan apa pun yang
berkaitan dengan Baduy seharusnya dikoordinasikan dahulu dengan setiap pihak.
"Harapan kita kesalahan
kemarin harus jangan terulang kembali, tolong bantu Polres, Dispar. Saya
sebagai Kades Kanekes kalau ada apa-apa harus dengan saya musyawarahnya,"
ujarnya.
Isu penutupan wisata Baduy cukup
menyita perhatian setelah ada pihak yang mengaku sebagai perwakilan ketua adat
Baduy mengirimkan surat permohonan penutupan langsung ke Presiden Jokowi.[]
LEBAK -- Isu penutupan kegiatan
wisata ke pemukiman Suku Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten dibantah melalui
musyawarah adat masyarakat Baduy yang digelar Jumat (11/7). Hal ini dibenarkan
oleh Kepala Desa Kanekes Jaro Saija yang menyebut isu penutupan kunjungan ke
wilayahnya bukan permintaan Suku Baduy.
Saija mengatakan Suku Baduy tidak
akan menutup diri dari kunjungan orang luar seperti yang diisukan. Menurutnya,
memutus tali silaturahmi dengan menutup kegiatan kunjungan orang luar bukanlah
kebiasaan Suku Baduy.
"Kalau ditutup lebih ripuh
(repot), satu masalah ekonomi, kedua persahabatan bisa putus. Kalau Saba
(silaturahmi) ditutup berarti menutup silaturahmi, bisa pecah belah dan jadi
bumerang," jelas Saija, Sabtu (11/7).
Adanya isu penutupan kunjungan ke
pemukiman Suku Baduy dikatakannya diajukan oleh orang lain di luar warga Baduy.
"Kejadiannya pihak ketiga yang mengaku dari lembaga adat bahwa akan diubah
seperti itu, tidak tahu asalnya, tidak tahu artinya kok ujug-ujug mau dirubah,"
katanya.
Bagi pihak ketiga yang mengawali
isu ini, Saija menuturkan akan memanggil pihak terkait dan meminta keterangan
dari yang bersangkutan. Menurutnya, wacana atau permintaan apa pun yang
berkaitan dengan Baduy seharusnya dikoordinasikan dahulu dengan setiap pihak.
"Harapan kita kesalahan
kemarin harus jangan terulang kembali, tolong bantu Polres, Dispar. Saya
sebagai Kades Kanekes kalau ada apa-apa harus dengan saya musyawarahnya,"
ujarnya.
Isu penutupan wisata Baduy cukup
menyita perhatian setelah ada pihak yang mengaku sebagai perwakilan ketua adat
Baduy mengirimkan surat permohonan penutupan langsung ke Presiden Jokowi.[]