- Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan
- Uang Pensiun PNS Bakal Lebih Besar, Ini Bocorannya
- Pelaku Pelecehan Seksual kepada Istri Isa Bajaj Terancam 10 Tahun Penjara
- Biden Resmi Menjabat, RI Berharap Hubungan dengan AS Menguat
- Jadi Kapolri, Listyo Sigit Diyakini Langsung Bergerak Cari Kabareskrim Baru
- Rencana Listyo Sigit Hapus Tilang di Jalan Mendapat Respons Positif
- Muncikari Penjual Janda secara Online Diringkus di Banyuwangi
- Keponakan Luhut Calon Kuat Bos SWF Dana Abadi RI
- 3 Petinggi Sunda Empire Tetap Divonis 2 Tahun Penjara
- Dalami Suap Proyek di Indramayu, KPK Panggil 4 Legislator Jawa Barat
- Dugaan Korupsi di PG Djatiroto PTPN XI Jember Masuk Tahap Penyidikan
- MAKI Lacak Harun Masiku di Dua Negara, Minta KPK Terbitkan Red Notice
- BMKG Sebut Gempa Dahsyat Sulut 7,1 SR Akibat Subduksi Lempeng Filipina
- Klarifikasi Kasus Pencemaran Nama Baik, 1 Wartawan Dipanggil Ditreskrimum Polda Jabar
- 25 Tapping Box Dipasang di Rumah Makan dan Restoran, Hindari Kebocoran Pajak
Bio Farma Belum Bisa Pastikan Waktu Kedatangan 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tahap Dua

JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) masih memantau rencana kedatangan tahap dua vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac . Manajemen perseroan belum bisa memastikan waktu kedatangan 1,8 juta dosis vaksin asal Sinovac.
Saat dikonfirmasi perihal waktu kedatangan vaksin Sinovac apakah akan sesuai dengan jadwal yang sudah diumumkan pemerintah, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut, belum bisa memastikan hal tersebut. Meski begitu, pihaknya terus melakukan monitor atau pantauan.
"Masih dimonitor rencana kedatangannya," ujar Bambang Heriyanto saat dihubungi, Jakarta, Minggu (27/12/2020).
Baca Lainnya :
- Polisi Tangkap Dukun yang Jadikan Anak Tiri Budak Seks0
- Tebing Longsor di Garut, Nyaris Timpa Kendaraan0
- Diskusi Terbatas RUU Cipta Kerja PWI Tolak Keras Pasal Pembelenggu Kebebasan Pers0
- Bupati Purwakarta Akan Beri Punishment dan Reward Kepada Pejabatnya0
- 7 Cara Alami Hilangkan Bau Ketiak 0
Sebelumnya, pemerintah melalui Bio Farma telah menyampaikan bahwa 1,8 juta dosis vaksin Sinovac akan didatangkan ke Indonesia pada akhir Desember 2020. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap dua dari distribusi vaksin yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Sinovac.
Secara akumulatif hingga akhir Desember 2020 tercatat sebanyak 30 juta dosis vaksin jadi yang ditangani oleh Bio Farma. Jumlah itu terdiri dari 1,2 juta dosis yang didatangkan pada Minggu (6/12/2020) dan 1,8 juta pada akhir bulan ini.
Pada periode yang sama, Indonesia juga menerima 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Dan pada awal Januari 2021, akan tiba dalam bentuk bahan baku sebanyak 30 juta dosis vaksin. Dengan demikian akan ada 45 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku. Jumlah ini akan menjalani uji klinik fase III yang akan dilakukan oleh Bio Farma.
Bambang juga mengatakan, saat ini uji mutu 568 dosis dari 1,2 juta vaksin Sinovac masih berlangsung. Sementara sisanya diamankan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Pengujian mutu perlu dilakukan sebelum vaksin didistribusikan untuk dilakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan atau medis.[]