- Guru Rizieq, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Meninggal
- Polisi Imbau Pelayat Ali bin Assegaf Tak Buat Kerumunan
- Eggi Sudjana Somasi Wamenkumham soal Pidana Penolak Vaksin
- Menantu Rizieq Diperiksa Jadi Tersangka Kasus Tes Swab
- Mbak You Akan Dipolisikan Terkait Ramalan soal Jokowi
- Raffi Ahmad Jalani Sidang Perdana 27 Januari di PN Depok
- Kemenkes: Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Jalan Belum Final
- Jokowi Teken Perpres Penanggulangan Ekstremisme-Terorisme
- Barang Mewah Edhy Prabowo di Sita KPK Lagi
- Dua Sopir Ekspedisi Gelapkan 171 Unit Sepeda Gunung Ditangkap
- KPK Cari Tahu Proses Pengadaan Bansos Corona, Periksa Sekjen Kemensos
- Kemnaker Kerahkan Mobil Pelatihan Kerja Salurkan Bantuan Gempa Sulbar
- 24 Pegawai Positif COVID-19, Gedung DPRD Jabar Bakal Lockdown Lagi?
- Mayat Mahasiswa Telkom University Dua Hari Disimpan Dukun Pembunuh
- Sertijab Sekda Bartim, dari Pejabat Lama Leonard S Ampung dengan Pejabat Baru Panahan Mohtar
Tak Respons SMS terkait Vaksinasi Corona, Siap-siap Didatangi TNI-Polri

JAKARTA -Vaksinasi Corona di Indonesia sudah dilakukan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang divaksin. Nantinya, vaksinasi Corona akan dilakukan kepada masyarakat.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, Anas Ma'ruf, mengatakan pihaknya sudah membuat database terkait dengan sasaran vaksinasi. Untuk tahap pertama, sudah ada data tenaga kesehatan masuk dalam database.
"Database terkait dengan sasaran vaksinasi, database ini untuk tahap pertama SDM kesehatan adalah sumber dari Kementerian Kesehatan, kemudian untuk yang lain adalah sudah disiapkan sumbernya BPJS tenaga kerja, BPJS kesehatan, kemudian BUMN, kementerian/lembaga terkait dan kemudian sudah dipadu padankan di Kementerian Dalam Negeri melalui data kependudukan maupun juga nanti dipadu padankan dengan provider pemilik nomor HP," ujar Anas dalam cara diskusi daring, Rabu (13/1/2021).
Baca Lainnya :
- Greysia/Apriani Juara Barcelona Spain Masters 20200
- Sebut Wanita Bisa Hamil saat Berenang dengan Pria, Komisioner KPAI Minta Maaf0
- Menhub: Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan diteruskan sampai Surabaya0
- Imigrasi: 118 WNA ditolak masuk ke Indonesia cegah virus COVID-190
- Jakarta Banjir Lagi, Sejumlah Rute Transjakarta Dihentikan Sementara0
Bagi yang termasuk sasaran vaksinasi, akan menerima SMS blast. SMS itu akan dikirim oleh Kemenkominfo atau provider.
"Ini adalah sistem yang dilaksanakan dalam rangka untuk pelaksanaan vaksinasi. Jadi dari database yang sudah ada maka kemudian nomor dua adalah dilakukan SMS broadcast, SMS blasting kepada seluruh calon peserta vaksinasi," katanya.
Setelah menerima SMS, sasaran vaksinasi diminta untuk melakukan registrasi melalui situs pedulilindungi.id atau *119#. Apabila tidak melakukan registrasi, pemilik nomor HP akan didatangi oleh TNI-Polri dan petugas kesehatan.
"Bagi mereka yang tidak melakukan respons atau yang tidak punya fasilitas, maka nanti akan ada petugas yang mendatangi, antara lain melibatkan dari TNI-Polri Babinsa dan Babinkamtibmas serta nanti petugas kesehatan," ucapnya.
"Kalau sudah melakukan registrasi, maka akan ditabulasi dalam sistem aplikasi hasil tabulasi akan disampaikan kepada faskes-faskes melalui aplikasi P-Care BPJS," sambungya.
Aplikasi itu nantinya akan menyimpan informasi data sasaran sesuai nama, alamat, lokasi faskes dan waktu vaksinasi.[]