- BBPLK Bandung Targetkan Minimal 70 Persen Peserta Pelatihan Terserap oleh Industri
- Kejati Banten Usut Dugaan Penyunatan Dana Hibah Ponpes Rp 117 Miliar
- Proyek Bersama Korsel-Indonesia, Jet Tempur KF-21 Resmi Meluncur
- Tak Pernah Digaji Majikan 18 Tahun, PMI Kabupaten Bandung Diungsikan ke KJRI Jeddah
- Siswa Antusias Mengikuti Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Di Majalengka
- Buruh di Karawang Polisikan Bos WN Jepang Atas Dugaan Penganiayaan
- 5 Pintu Gerbang Utama Jawa Barat Ini Dijaga Ketat, Pasca Mudik Dilarang
- Ridwan Kamil Lantik Dedi Taufik Jadi Penjabat Bupati Bandung
- Cegah Sahur On The Road, Disdik Jabar Arahkan Pelajar SMA Ikut Pesantren Kilat
- Sakit Hati Ditinggal Menikah, Ayah Kandung Culik Dan Siksa Anaknya
- 1 Buronan Terduga Teroris Jakarta Serahkan Diri ke Polisi
- 3 Gadis Cantik Warga Negara Uzbekistan Dijajakan di Bali
- Petugas Damkar Depok Bongkar Dugaan Korupsi di Tempatnya Bekerja
- Kota Bandung Bakal Gelar Sekolah Tatap Muka Bagi Siswa SD dan SMP
- BLT UMKM Rp1,2 Juta Tetap Disalurkan di Bulan Puasa
Anwar Ibrahim Membujuk Mahathir Agar tak Mundur

PETALING JAYA -- Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan Tun Dr Mahathir Mohamad membantah terlibat dalam upaya dugaan pembentuk pemerintah baru. Dia pun membujuk untuk PM tidak mundur dari posisinya.
Anwar mengatakan, telah bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'uddinuddin Al-Mustafa Billah Shah. Dia pun mengungkapkan telah mencoba membujuk Dr Mahathir untuk tidak mundur sebagai perdana menteri, tetapi tidak berhasil.
"Kami berdiskusi dan saya mengajukan permohonan kepadanya atas nama Keadilan dan Pakatan Harapan (PH), bahwa pengkhianatan ini dapat ditangani bersama," ujar Anwar di markas Partai Keadilan Rakyat.
Baca Lainnya :
- Menlu Retno Pimpinan Delegasi Indonesia di Sidang PBB0
- Kabar Menggembirakan Orang Indonesia Sembuh dari Corona0
- TNI-Polri Tembak Mati Anggota KKSB di Intan Jaya0
- Pemerintah Siapkan Skenario Jemput WNI di Kapal Pesiar Jepang0
- Direktur RS Wuhan Meninggal Usai Terinfeksi Virus Corona0
Seperti dikutip dari Malay Mail, Anwar menyatakan, Dr Mahathir berbeda pikiran dan tidak mau diperlakukan memiliki keterlibatan tersebut. Apalagi Mahathir tidak mau diasosiasikan dengan kelompok-kelompok yang diyakini terlibat dengan korupsi di Malaysia.
Setelah mundurnya Mahatir, ada dugaan pembentukan koalisi baru tanpa dilibatkannya Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokratik Malaysia (DAP), dan Partai Amanah Negara.
Anwar mengatakan, Dr Mahathir mengatakan kepadanya bahwa dia tidak menyetujui upaya tersebut atau berencana untuk bergabung dengan Anwar.
"Tidak, saya pikir itu bukan dia karena namanya digunakan, oleh orang-orang di dalam kelompok saya dan di luar, menggunakan namanya," ujar Anwar.
Anwar kemudian menekankan pentingnya audiensi Dr Mahathir dengan Agong, yang diperkirakan akan berlangsung pukul 17.00 hari ini, Senin (24/2). Tindakan selanjutnya akan bergantung pada hasil pertemuan tersebut.[]