- Polisi Ungkap Bocah SMP Korban Pengeroyokan di Cimahi 3 Orang
- 21 Pemain Ikuti Latihan Perdana Persib Bandung
- Kader PAN Subang Terjerat Kasus Dugaan Ijazah Palsu
- Tangan dan Leher Luka Sayat, Mamih Juju Tewas Di Musala Ruko
- Tak Ada Tanda Kekerasan, Seorang Satpam Bank Swasta Ditemukan Tewas
- Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru 2022 Jabar Dimulai
- Tumpukan Sampah Menumpuk di Soreang
- 40 Laptop Sekolah SMAN Bandung Digondol Maling
- Liga Desa Garut, Ajang Seleksi Pesepakbola Profesional
- KPK Panggil Sembilan Saksi Terkait Kasus Suap di Kabupaten Bogor
- Usai Diserbu Wisatawan, Tumpukan Sampah Berserakan di Situ Bagendit Garut
- Kemenag Buka Program Bantuan Masjid dan Mushola
- Jokowi Bolehkan Masyarakat Tidak Pakai Masker di Luar Ruangan dan Area Terbuka
- Rapat Paripurna DPRD Kab. Sukabumi Agedakan Penyampaian 2 Raperda
- Bupati `ASN Harus Mengadaptasi Perubahan Dan Bisa Memberi Solusi`
Beberapa Jenis Pekerjaan PNS dan PPPK Akan Hilang

JAKARTA - Memasuki era new normal, bakal terjadi perubahan pada pola kerja aparatur sipil negara (ASN), baik PNS maupun PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, setelah kurang lebih 3 bulan penerapan work from home (WFH) bagi ASN akibat dampak COVID-19, sejumlah jenis jabatan atau bidang pekerjaan di lingkup ASN direncanakan akan dievaluasi kembali.
"Akan ada sejumlah pekerjaan atau jabatan ASN yang hilang karena digantikan teknologi. Apalagi penerapan WFH akan terus berlangsung meski nanti COVID-19 sudah melandai. Tentunya diimbangi dengan work from office (WFO)," kata Bima, Sabtu (20/6).
Baca Lainnya :
- Bikin Geram Seantero India, Begini Cara Tentara China Bunuh dan Mutilasi 20 Prajurit India, Pakar: Tindakan Biadab yang Harus Dikutuk! 0
- Gadis ABG di Serang Bakar Diri, Gegara Dilarang Keluar Rumah0
- Gadis ABG Ladeni Eks Pacar dan Sepupu ML di Hutan, Takut Isi WA Dibongkar0
- Polisi: Perempuan A Mengaku `Jual`10 ABG ke Russ Medlin0
- Selain Rampas HP, Begal di Panglima Polim juga Bacok Perut Pesepeda0
Evaluasi jabatan PNS dan PPPK, lanjutnya, dilatarbelakangi adanya kebutuhan kompetensi yang harus disesuaikan dan tetap produktif di tengah kondisi birokrasi yang "dipaksa" serba digital saat ini.
Dengan semakin banyaknya jabatan atau pekerjaan ASN diambil alih teknologi, Bima mengatakan, akan memengaruhi jumlah formasi CPNS dan PPPK yang dibutuhkan.
Hanya jenis pekerjaan yang tidak bisa digantikan teknologi akan, bisa bertahan.
"Pekerjaan-pekerjaan yang tidak relevan lagi dengan kondisi era new normal akan hilang digantikan teknologi, sehingga otomatis jumlah kebutuhan ASN (CPNS dan PPPK) pun berkurang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya," urainya.
Bicara soal adaptif di era new normal, Bima mencontohkan soal budaya pertemuan rapat kerja atau koordinasi di lingkup Instansi pemerintah.
Yang sebelumnya cukup sulit untuk dilakukan secara daring (online) tetapi dampak COVID-19 bisa mengubah kebiasaan itu.
"Pertemuan pemerintahan termasuk rakor atau munas yang biasanya dapat menghabiskan anggaran besar, kini bisa berjalan jauh lebih murah melalui sistem digital. Ini yang disebut efisiensi dan harus diakui birokrasi tidak pernah berubah dengan sendirinya secepat ini kalau bukan karena dampak COVID-19," imbuhnya.
Dengan tuntutan perubahan tersebut, Bima menjelaskan akan adanya perubahan tren pekerjaan ASN memasuki era new normal.
Yakni mencakup peningkatan volume, konektivitas data kerja, terjadinya peningkatan tuntutan analisa big data, peningkatan transaksi dan interaksi pekerjaan secara digital.
Bahkan menurutnya terdapat soft skills yang idealnya dimiliki setiap ASN, khususnya ketika beradaptasi dengan tatanan normal baru.
Bima menguraikan empat unsur utama yang terdiri dari aspek information, media, and technology skills; life and career skills; learning and innovation skills; dan effective communication skill. []
