- Tindaklanjut Pasca Pelatihan Relawan Satgas Covid19 Nasional
- Ariantho S Muler Resmi Terpilih Kembali Menjadi Ketua DPK PKPI Bartim
- Polres Sukabumi Tindak Puluhan Pengendara Sepeda Motor Knalpot Bising
- TKW Cianjur Meninggal Positif Corona di Arab, Keluarga Tuntut Hak Dipenuhi
- Ortu Jadi Korban Bully, Akun Putrinya Diretas Hina Wafat Syekh Ali Jaber
- Pencarian Korban Longsor Sumedang Diperpanjang 3 Hari
- 128 Kios Hangus, Pasar Pamanukan Subang Terbakar
- Zaky Vokalis band Kapte\' Terjerat Narkoba, Ditangkap Polisi
- Santri Diduga Terjebak, Bangunan Asrama Ponpes di Cianjur Roboh
- Seorang Satpam Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Saat Isolasi Mandiri
- Status Waspada, Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 4,5 Km
- 2 Orang Luka, 2 mobil rusak parah usai tertimpa pohon tumbang di Cianjur
- Pohon Setinggi 15 Meter Tumbang, Hujan Deras Terjang Bandung
- Dicopot dari Ketua, Arief Budiman Tetap Jabat Komisioner KPU
- Menkes Jawab soal Wamenkumham Ancam Pidana Penolak Vaksin
Erick: Siapapun Presiden Baru Harus Lanjutkan Pembuatan Baterai Mobil Listrik

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya sedang menyusun road map pengembangan EV (Electric Vehicle) Battery di Indonesia. Pengembangan ini dalam rangka menjawab kebutuhan mobil listrik yang sedang meningkat di dunia.
Beberapa produsen otomotif besar, termasuk Tesla, sedang berlomba-lomba memproduksi EV battery sebagai komponen penting bagi mobil listrik. Pasar baterai mobil listrik pun kian meningkat. Data dari BusinessWire, pada awal tahun 2020, menyatakan pasar EV battery diperkirakan tumbuh USD15,7 miliar selama 2019-2023.
Adapun baterai kendaraan listrik saat ini didominasi dari Lithium-Ion Battery dan Lead Acid Battery. Menteri Erick mengatakan bahan baku itu semua tersedia di Indonesia.
Baca Lainnya :
- Konflik dengan India, China Kerahkan 10.000 Tentara dan Sistem Rudal0
- Sosok Yang Melekat di Masyarakat, Ikon Salam Jempol RCTI Oke Tutup Usia 0
- 5 Kecamatan di Karawang Masuk Zona Hitam COVID-190
- BIN Gelar Rapid Test di Bandung, 16 Orang Reaktif Covid-190
- Ridwan Kamil, Jawa Barat Siap Menampung Relokasi Investasi Dari China0
Untuk itu, Erick meminta empat perusahaan BUMN: PT Asahan Aluminium (Inalum), Aneka Tambang, Pertamina, dan PLN dan beberapa mitra strategis internasional untuk membuat perusahaan patungan memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia. Baca: Erick Minta 4 BUMN Patungan Buat Perusahaan Baterai Mobil Listrik
Pembuatan perusahaan ini, kata Erick, karena selama ini belum ada mobil listrik lokal dan mobil listrik yang masuk, mulai dari mobil hingga baterainya masih impor dari luar negeri. "Kita bukan bikin mobilnya tapi kita ingin jadi pemain baterai mobil listrik, jangan diambil luar terus," katanya dalam Manajer Forum secara virtual, Kamis (25/6/2020).
Erick pun menargetkan pembuatan perusahaan produsen baterai mobil listrik bisa rampung tahun 2028 mendatang. Dia pun berharap, siapapun Presiden baru pada 2024 mendatang, diharapkan bisa melanjutkan proyek ini karena menurutnya sangat penting.
"Tahun 2024 (produksi) sudah setengah jadi. Tapi kita harapkan diteruskan tahun 2028, jangan berhenti ditengah jalan," tandasnya.[]